Kabar tak sedap terdengar di telinga para pemerhati pendidikan tentang penundaan pengumuman hasil UN 2009 yang seyogyanya diumumkan pada hari ini, Jumat, 12 Juni 2009. Tidak ada alasan yang jelas mengapa harus di tunda dan sampai kapan harus menunggu diumumkannya hasil belajar peserta didik tersebut? Mengapa harus menunda kalau toh hasil yang sudah diperiksa secara matang sudah ddemikian jelasnya. Apakah ini dikarenakan beberapa sekolah di beberapa wilayah Indonesia harus mengadakan ujian ulang atau ada hal-hal lain yang sekiranya menghalangi diumumkannya hasil UN tersebut? Ataukah ada hubungannya dengan pilpres yang sebentar lagi akan kita laksanakan, sehingga konsentrasi masyarakat harus diarahkan pada pencontrengan yang tepat dan akurat terhadap calon RI 1 dan RI 2 nanti? Ataukah konsentrasi masyarakat diarahkan untuk memecahkan masalah kekerasan seksual yang dialami oleh seorang Manohara hingga hampir setiap hari seluruh stasiun TV lebih fokus pada masalah Manohara dan berusaha mencari win win solution atasnya? Sementara masalah fondasi utama bangsa yang terkait dengan masalah pendidikan harus terlantar dengan alasan yang tidak jelas? Bagaimana kita bisa konsisten dengan masa depan jika pola pikir kita hanya bereaksi dengan masalah-masalah yang itu-itu saja dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan peningkatan mutu pendidikan.
kalau kita mau menelaah ke belakang, ada baiknya juga kalau pemerintah mau mempercayakan sepenuhnya kepada setiap sekolah untuk meluluskan peserta didiknya karena yang tahu jelas keadaan siswa tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah gurunya. Guru adalah sosok yang sangat mengerti dan memahami perilaku siswa tersebut, sejak pertama kali menginjakkan kakinya di bangku sekolah sampai akhirnya berkembang menjadi anak yang terdidik secara imtak maupun iptek. Guru juga yang tahu persis latar belakang sosial ekonomi anak karena dalam beberapa waktu pasti ada pertemuan antara beliau dan wali murid.
Pembaca yang budiman, apakah pemerintah masih harus bersikukuh dengan pendapatnya bahwa UN harus ditentukan bahkan diumumkan secara Nasional? Apakah tidak lebih baik kalau urusan lulus atau tamat di berikan kepada sekolah masing-masing? Saya tunggu tanggapan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar